Cattegory

Kamis, 12 April 2012

Analisis Penokohan, Latar, Alur, dan Tema Cerpen “Dua Tanjung” Karya Farizal Sikumbang Serta Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI

Penelitian ini mengkaji unsur intrinsik cerpen “Dua Tanjung”. Tujuannya adalah (1) mendeskripsikan penokohan, alur, latar, dan tema cerita pendek dengan judul “Dua Tanjung” karya Farizal Sikumbang dan (2) mendeskripsikan implementasi cerpen “Dua Tanjung” dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural dengan teks sastra sebagai bahan kajian.
Penokohan dalam cerpen “Dua Tanjung” dibedakan menjadi tokoh dan wataknya. Terdapat sepuluh tokoh yang dapat dianalisis dalam cerpen tersebut. Dilihat dari jenis-jenis tokoh diperoleh lima kesimpulan yaitu tokoh utama dan tambahan, tokoh potagonis dan antagonis, tokoh sederhana dan bulat, tokoh statis dan berkembang, serta tokoh tipikal dan netral. Latar dalam cerpen “Dua Tanjung” ada tiga yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat dalam cerpen tersebut adalah rumah Puti, rumah Kalidin, sungai Batang Kuranji, dan sawah. Latar waktu dalam cerpen tersebut adalah masa sekarang dan masa lalu. Latar sosial dalam cerpen ini dapat dilihat pada bahasa dan adat yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat di Padang.
Secara umum, peristiwa disajikan secara runtut dari awal, tengah hingga akhir. Tema dalam cerpen “Dua Tanjung” adalah cinta yang terkekang oleh adat. Dalam cerpen ini digambarkan bahwa ternyata adat-istiadat di daerah Padang masih kental dan harus ditaati. Tema dalam cerpen “Dua Tanjung” ini tergolong kedalam tema tradisional. Hubugan antarunsur intrinsik saling mendukung, karena masing-masing unsur tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Kehadiran berbagai unsur intrinsik dalam karya fiksi dimaksudkan untuk membangun cerita. Hasil analisis cerpen “Dua Tanjung” dapat diimplementasikan dalam pembelajaran sastra di kelas XI semester 2. Rancangan diwujudkan dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).