Dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke-64 Karang Taruna Sudimoro mengadakan acara doa bersama. Selesai doa acara dilanjutkan dengan makan bersama dan "nonton bareng". Warga sangat antusias mengikuti acara, bahkan acara doa bersama belum selesaipun sudah banyak orang datang. Acara berlangsung samapai pagi, walaupun dingin namun semua warga tetap semangat. Selamat Hari Merdeka buat kita semua.
Pendidikan di Indonesia cukup cepat berkembang mengikuti arus globalisasi. Banyak sekolah-sekolah berstandar internasional dengan berbagai fasilitas yang sangat lengkap dan modern. Tentu saja dengan biaya yang tidak murah. Lalu bagaimana dengan mereka yang kurang mampu? Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan utama yang harus dijunjung. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Namun, kenyataannya di jalanan masih banyak anak-anak yang tidak dapat mencicipi dunia pendidikan. Bagaimana cara generasi muda menghayati kemerdekaan? Tentu banyak cara yang dapat dilakukan sebagai generasi penerus yang akan memimpin negeri ini. Sebagai pendidik serta pelajar, tentu memiliki tanggung jawab yang sangat besar. "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa"
Andai engkau tahu...? Bila menjadi aku sejuta rasa di hati. Lama tlah kupendam, tapi kan kucoba menagatakan. Ku ingin kau menjadi milikku entah bagaimana caranya Lihatlah mataku untuk memintamu. Ku ingin jalani bersamamu coba dengan sepenuh hati Ku ingin jujur apa adanya dari hati Menarilah bersamaku dengan bintang-bintang Sambutlah diriku untuk memelukmu.
Dalam rangka memperingati dies yang ke-57, Sayantikara mengadakan acara dengan tema "Syantikara Beautiful Green" pada hari Sabtu, 9 Mei 2009 yang bertempat di Asrama Syantikara Sagan. Acara tersebut antara lain: Nyanyian (paduan suara), Tari Bali, Tari Dayak, Modern Dance, Door Prize, Miss Syantikara dan lain-lain.
Pameran seni kriya yang diselenggarakan oleh para pecinta seni kelompok Lampu Kuning mengadakan pameran di Bentara Budaya Yogyakarta. Menurut kelompok Lampu Kuning karya seni sekarang tidak bisa lepas dari perspektif paradigma yang berbeda. seni bisa berarti apapun. Tajuk pameran "Warming Up" sendiri diambil menurut mereka karena tanpa pemanasan yang cukup dalam berolah raga, bisa mengakibatkan cidera. Mereka berkeinginan karya-karya seni mereka sebagai pemanasan untuk melihat seni dari berbagai sisi.
Pendidikan merupakan salah satu hal yang tak ternilai harganya. Pendidikan tidak terbatas pada usia, karena pendidikan berlaku seumur hidup. Kegiatan belajar mengajar tidak terbatas di bangku sekolah saja, namun dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Di hari pendidikan nasional ini sudah selayaknya kita merenungkan arti pendidikan yang sebenarnya. Sebagai ungkapan terima kasih untuk para pendidik di Indonesia kiranya lagu ini dapat mewakili ungkapan terima kasih yang tiada taranya:
Terima kasihku ku uacapakan pada guruku yang tulus ilmu yang berguna selalu dilimpahakan untuk bekalku nanti setiap hariku dididiknya agar tumbuhlah bakatku kan kuingat selalu nasehat guruku terima kasihku kuucapkan
Ketoprak Ikon Jogja 2009 mempersembahkan Dahwil Pesek Edan "Putri Johar Manik" pada hari Kamis, 30 April 2009 jam 20.30 WIB sampai selesai di Societed Taman Budaya Yogyakarta. Ketoprak Kartini Mataram akan enjadi cermin dan akselerasi perubahan dari para laki-laki untuk nyengkuyung kehidupan yang adil dan setara antara perempuan dan laki-laki di muka bumi ini, demi tercapainya hidup selaras dan berkualitas.
Ada banyak cara yang dapat ditampilkan untuk membuat mading. Salah satu contoh, dengan mengangkat tema setiap bulan. Tampilannnya pun disesuaikan dengan tema bulan tersebut. Misalnya, bulan Desember: Nata, Februari: Valentine, April: Kartini, dan lain-lain. dengan tampilan yang menarik dapat mempunyai nilai dan daya tarik tersendiri bagi pembacanya.
Seputih cinta ini Ingin kulukiskan di dasar hatiku Kesetiaan janjiku Untuk pertahankan kasihku padamu
Bukalah mata hati Ku masih cumbui bayang dirimu di dalam mimpi Yang mungkin takkan pernah Membawamu di genggammu
Dirimu di hatiku Tak lekang oleh waktu Meski kau bukan milikku Intan permata yang tak pudar Tetap bersinar Mengusik kesepian jiwaku
Ku coba memahami Bimbangnya nurani Tuk pastikan semua Tak akan kuingkari Terlalu banyak cinta yang mengisi datang dan pergi Namun tak pernah bisa Lenyapkanmu di benakku....
Masa lalu kadang begitu indah Namun, kadang juga menyakitkan. Tapi, masa lalu akan tetap menjadi kenangan yang tak kan pernah aku lupakan. Masa lalu akan tetap menjadi pelajaran yang paling berharga dalam hidupku, karena dengan bercermin dari masa lalu aku dapat menatap masa depan yang lebih cerah. Kalau boleh mengutip lirik lagu "terlalu indah dilupakan terlalu sedih dikenangkan"
Ayah, begitu besar pengorbananmu untukku Kau tak pernah peduli dengan apapun Semua kau lalukukan untuk aku Betapa aku ingin membahagiakanmu Tak sedikit pengorbananmu untukku Namun, terkadang aku tak pernah menyadarinya Di saat aku sakit...engkau menjaga aku Di saat aku sedih engkau selalu menghibur aku Ayah, jangan pernah tinggalkan aku "Ayah, aku merindukkanmu"
We have mirror to reflect our image and say “How Beautiful I am” We have Bible to reflect our soul and I only could shut my mouth Sinful being I am, worthless in deeds Thanks God giving Jesus, redeem us in Calvary, show God’s Glory by Rising among the dead Happy Easter and may this moment meaningful for us
Peristiwa identifikasi antar bahasa merupakan kondisi terjadinya interfernsi. Akan tetapi kadang-kadang dwibahasawan berusaha menghindari terjadinya interfernsi. Pengaruh bahasa sebagai akibat kontak bahasa, sekalipun bentuknya sangat sederhana, akan terjadi pengambilan suatu unsure yang terlibat ke dalam suatu bahasa yang dipergunakan dalam hubungannya dengan bahsa lain. Dalam makalh ini dapat dilihat adanya peristiwa interferensi dalam proses pengajaran di SMP.
Pendahuluan
Haugen berpendapat bahwa peristiwa interferensi ialah peristiwa adanya kontak bahasa dan bagian-bagian yang rumpang pada setiap bahasa itu salng ditutup oleh bahasa-bahasa yang berkontak dan sekaligus penerapan dua buah system seara serempak pada suatu bahasa (1950: 90). Sedangkan Weinreich berpendapat agak lain; yaitu jika seseorang menggunankan dua bahasa atau lebih diperkirakan dalam praktik penggunaan itu akan terjadi penyimpangan-penyinpanagn itulah dinamakan interfernsi (1970: 91). Selanjutnya, ia menegaskan bahwa peristiwa penyimpangan-penyimapangan oleh pemakai bahasa sebenarnya tidak terbatas pada bahasa tutur saja, teteapi juga pada peristiwa bahasa. Atau dengan kata lain yaitu bahwa peristiwa interferensi terjadi pada tutura dwibahasawan sebagai akibat kemampuannya dalam bahasa lain. Sedangkan gejala interferensi yang terdapat pada bahasa, merupakan hampir bukan gejala lagi melainkan suatu kebiasaan yang lazim terjadi yang telah kuat danpenggunanya tidak lagi tergantung pada kedwibahasaan. Maksudnya ialah seandainya ada seorang penutur yang menggunakan bentuk bahasa dari bahasa lain, tetapi sebenarnya ia tidak memperolehnya dari bahasa lain itu secara langsung, tetapi ia peroleh dari mendengar bentuk itu yang digunakan oleh orang lain.
Dalam makalah ini akan ditunjukkan bentuk-bentuk interferensi yang digunakan oleh guru dalam proses pengajaran di kelas. Banyak ditemukan interferensi yang timbul dalam penggunaan bahasa lisan, salah satu penyebabnya adalah strukturbahasa dapat memungkinkan terjadinya peristiwa interferensi
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bentu-bentuk interferensi dalam bahasa lisan yang digunakan oleh guru pada waktu mengajar di kelas.
Data ini diperoleh sema empat kali terju ke lapangan yaitu pada tanggal 28 April 2007 sampai tanggal 5 Mei 2207. guru yang diamati ada empat yaitu, pertama Ibu Yasimah, beliau mengampu idang studi Bahasa Indonesia kelas VII, beliau berusia 51 tahun. Kedua, bapak Dewa, beliau mengampu bidang studi ekonomi kelas VII, usianya saat ini 42 tahun. Ketiga Ibu Dwi beliau mengampu baidang studi biologi kelas VII, sekarang berusia 39 tahun dan yang keempat adalah bapakSuparja, beliau mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII, saat ini beliau berusia 48 tahun, Pak Suparjo adalah orang yang paling humoris diantara keempat guru tersebut. Penelitian di SMP Negeri 2 Kalibawang ini adalah penelitian mengenai bahasa lisan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi aktif, rekaman yang berupa tape dan transkrip serta catatan lapangan.
Pengertian Interferensi
Interferensi adalah kesu;itan tambahan dalam proses menguasai bunyi, kata atau kontruksi bahasa kedua sebagai akibat adanya perbedaan antara bahasa pertama dan bahasa kedua sehingga kebiasaan berbahasa pertama (bahasa ibu) terbawa ke dalam berbahasa kedua atau sebaliknya (Pranowo, 1996: 12). Sedangkan pendapat Diebold hanya memberi batasan yang tegas tentang pengertian interferensi itu yang timbul atau terjadi melaui tuturan, yaitu interferensi melalui peristiwa kedwibahasaan. Pendapat Soepomo, peristiwa interferensi bahasa sulit sekali dihindari, terutama pada diri orang-orang yang telah lanjut usia (1978: 34). Interferensi adalah penyimpangan dari kaidah bahasa sebagai akibat pengaruh penguasaan seoang dwibahasawan terhadap bahasa lain. Interferensi dapar terjadi pada tingkat tata bunyi, tata bahasa atau leksikon (Sembiring dan Suhari, 2005: 59). Ontoh interferensi disajikan sebagai berikut:
(1)“Mumpung ada tamu, oba tunjukkan kemampuan kalian kalau anda sudah membaca”
Kata mumpung dalam kalimat (1) merpakan bahasa Jawa.
(mumpung : Jawa = selagi: Indonesia)
(2)“Bermain HP saja ndak malu kok membuat kalimat malu”.
Sama halnya dengan kalimat (1) dalam kalimat (2) terdapat kata ndak.
(ndak: Jawa= tidak: Indonesia)
Bentuk-bentuk interferensdi dalam proses pengajaran di SMP
Banyak ditemukan interferensi pada dwibahasawn yang sangat kuat dengan bahasa ibunya, baik itu usia anak maupun usia deawa dalam bahasa tuturan. Begitu juga dapat dilihat dari bahasa lisan yang digunakan oleh guru pada waktu mengajar.
(1)“Ada undangan mantenan atau ada undangan apa sehingga lupa belajarnya.”
Interferensi ini termasuk interferensi di bidang leksikal.
(mantenan: Jawa=pernikahan: Indonesia)
(2)“Yang lain ada ndak?”
(Ndak: Jawa= tidak: Indonesia)
Interferensi ini tremasuk interferensi di bidang tata bahasa.
(3)“Ndak mau?”
(Ndak: Jawa= tidak: Indonesia)
Termasuk interferensi di bidang tata bahasa.
(4)Masa ndak ada Mantovani yang lain?”
(Ndak: Jawa= tidak: Indonesia)
Termasuk interferensi di bidang tata bahasa.
(5)“Saiki ditulis!”
(saiki: Jawa = sekarang: Indonesia)
Termasuk interferensi dalam bidang leksikal dalam bentukkata dasar.
(6)“Alat apa yang digunakan?”
“Garisan, pulpen”
(garisan: Jawa = penggaris atau mistar: Indonesia)
Interferensi ini termasuk interferensi dalam bidang tata bahasa yaitu pada penggunaan kata dasar.
Seandainya seseorang ingin menuntut ilmu tidaklah harus bersekolah di sekolah formal yang biayanya selangit. Belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja asalkan ada kemauan. Salah satu sekolah alternatif yang dapat mencerdaskan siswanya yaitu SMP Alternatif QT Salatiga. Dengan biaya yang cukup murah siswa dapat belajar semaunya tanpa ada paksaan dari siapa pun termasuk orang tua.
Tanpa gedung sekolah yang megah Tanpa aturan yang mengikat Meskipun berada di pinggir desa Namun, kualitas tidak dapat diremehkan Terus berjuang Mencerdaskan kehidupan bangsa!
Ketika hari mulai senja Langit begitu mendung Namun, hujan juga tidak turun Langkah kami Tak akan berhenti Untuk menikmati Indahnya ciptaanMu Begitu mempesona