Sebagai guru kitta dituntut untuk kreatif, apalagi di tengah majunya sistem pendidikan di negeri ini. Media pembelajaran dengan sarana yang serba multimedia telah banyak digunakan di sekolah-sekolah terutama di kota-kota besar. Berbagai media pembelajaran bahkan sudah tersedia secara instan di pasaran.
Namun, terlepas dari itu. Pernahakah Anda berpikir berpikir mengolah untuk mengolah sampah menjadi sebuah media pembelajaran? Mendengar kata sampah pastilah yang muncul di benak kita hanyalah barang yang tidak berguna dan dibuang.
Terinspirasi dari seseorang di akun jejaring sosial beberapa waktu lalu. Ketika beliau di ATM ia menumpahkan slip ATM yang ada di tempat sampah ke dalam tasnya, pagi harinya dibagikanlah slip tersebut kepada siswanya untuk dianalisis, diubah menjadi tabel.
Hal yang sama kulakukan dengan sistematika tugas yang lebih rinci. Siswa kuminta pergi ke ATM, mengambil 10 slip yang ada di tempat sampah. Slip tersebut merupakan data yang harus diubah menjadi bentuk "Tabel dan Grafik" kemudian dibuat laporan, slip ditempel tersendiri di kertas sebagai lampiran. Menarik bukan?
Keuntungan yang diperoleh, dari sisi ekonomi pastilah menguntungan karena kita tidak perlu ngeprint dan fotocopy, hal lain pastilah unik dan kreatif. Bagi guru yang ingin menambah media pembelajaran tidak ada salahnya untuk dicoba (bagi mapel yang sesuai).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar